Tips Bekerja dari Rumah

Kita semua pasti nggak akan lupa akan hari-hari ini, dimana sebagian besar pekerja dianjurkan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH), demi menahan laju tingkat penularan COVID-19 yang sedang merajalela.

Sekolah-sekolah ditutup, dan para murid dianjurkan untuk belajar dari rumah, demikian juga rumah ibadah, pusat-pusat kebugaran dan rekreasi. Semua harus perpartisipasi.

Trus gimana kesan-kesannya? Yang libur sekolah sih kedengerannya seneng banget, dari pagi dah pada main  teriak-teriak di depan rumah (padahal harusnya belajar loh, dek hehe). Beberapa teman juga menikmati kerja dari rumah, meskipun semi pusing karena berarti harus ngurusin anaknya yang pasti merasa jenuh lebih cepat.

“Ga terlalu enak sih, ga termotivasi”

“Ribet kalo harus meeting”

“Ternyata rada bingung ya”

Dan beberapa komentar dari obrolan sambil lalu kemarin. Hmm.. tapi memang harus diakui sih, saat pertama kali saya memutuskan keluar dari kantor dulu dan menjadi self employee, hal yang terberat memang : motivasi

Sementara ternyata menjadi content creator di www.gemala.me dan YouTube Wet traveler, selain traveling  banyak juga kerja di rumahnya. Pada saat harus ngedit atau nulis, mau ga mau harus ke depan computer juga.

Nah, di tulisan ini, gw mau berbagi sedkit tips bekerja di rumah yang terdengar enak namun tricky ini :

  • Siapkan tempat khusus.

Kalau kamu bisa punya ruangan tersendiri sih bagus banget. Karena kerja di rumah itu artinya akan ada banyak gangguan dari anggota keluarga lain. Tapi kalau nggak memungkinkan ruangan tersendiri juga ga masalah kok. Bentuk sudut kerja kamu dengan meja kecil untuk meletakkan computer kerja. Lengkapi dengan colokan untuk charge jadi nggak perlu jauh-jauh nanti kalau computer atau handphone habis batre.

note : beri tahu juga anggota keluarga yang lain akan pentingnya kamu kerja tanpa diganggu. Mereka pasti mengerti.

  • Tetap punya rutinitas

Jangan mentang-mentang lagi WFH lantas bangun siang seenaknya yaa. Buka computer dengan kondisi baru bangun dan belum mandi itu nggak banget. Hawa malasnya masih nempel.

Tetap bangun pagi, olahraga dan sarapan sehat, setelah itu mandi dan berganti baju (meskipun bukan baju kantor juga siih), akan membuat mood bekerja kamu lebih baik.

Ini berdasarkan pengalaman pribadi yaa, tapi kalau ada yang ritme kerjanya lebih enak malam sampai subuh dan tidur sampai siang yaaa.. silakan aja. Biasanya anak-anak editan dan grafis neeh.

  • Bikin ‘what to do’ list

Godaan gede banget sih emang kalo di rumah. Jenuh dikit bisa leyeh-leyeh di sofa nonton Netflix or YouTube, trus tiba-tiba yang niatnya cuma mau scroll-scroll bentar aja di medsos berujung sejam nggak habis-habis melototin postingan semua orang. Kapan kerjanya?

Hahaha, saya juga begitu kok. Nah, inilah pentinganya punya list yang harus dikerjakan perharinya, supaya kamu ga keluar dari track. Sering-sering diiintip deh to do listnya, dan jangan lupa juga dicentang kalo dah beres. Di sore hari begitu kamu melihat semuanya sudah selesai, rasanya puas banget!

  • Lunch time

Tetap sesuai jadwal kantor, karena kan kalian WFH barengan, ibaratnya tetep sekantor tapi misah raganya aja. Jadi penting banget untuk tetap punya jadwal yang sama supaya ritme kerja juga tetap terjaga.

  • Siapkan aplikasi video call dan koneksi

RIbetnya memang kita nggak bisa meeting ketemu muka. Tapi saat ini dah banyak kok aplikasi video call yang bisa kalian janjian pakai bersama. Yang perlu diingat, kalau bisa ada moderatornya, soalnya kalau semua ngomong bersamaan malah makin ribet video call-nya.

  • Ingat bergerak setiap jam 

Kalau di kantor kita bisa berinteraksi dengan kolega, masih bisa jalan-jalan haha hihi bentar sebelum balik kerja lagi. Nah, di rumah juga usahakan jangan lupa untuk bergerak. Mungkin main/ngobrol sama anggota keluarga yang lain sebentar, termasuk dengan anabul alias anak bulu yang bisa bikin stres menurun.

  • Tetapkan batasan jam kerja

Kerja tanpa jam kantor itu menggoda banget untuk dibablasin loh gaeees. Bukannya doyan kerja, tapi suka lupa waktu plus nanggung. Sebaiknya kasih batasan yang jelas ya. Enaknya kalau dah menjelang malam itu computer dah tutup, dan udah bisa berkumpul bareng keluarga. Nikamtin deh saat-saat ini dimana kamu ga harus ‘berada’ kembali di rumah dengan melewati macet terlebih dahulu.

Ok, selamat bekerja dari rumah semua. Stay safe ya.

Terdampar di Mentawai – Part 4

Part 1

Part 2

Part 3

“Rumah mereka ini namanya Uma,” sembari menaiki tangga kayu yang terpasang di teras rumah, bang Mochtar kembali menerangkan.

“Banyak babi di kolong rumah, bang.” Putri mengernyitkan muka menahan bau tak sedap yang menguar dari bawah rumah.

“Iya, suku pedalaman ini memang hidup bareng dengan babinya, mereka dilepas bebas di kolong rumah, diberi makan sagu. Nah, sagu itu yang baunya aduai kalau kena basah berhari-hari.”

Continue reading “Terdampar di Mentawai – Part 4”

Terdampar di Mentawai – Part 3

Part 1

Part 2

Dan ternyata, jangankan mandi di sumur, menimba airnya pun kami gagal terus. Setiap kali ember kosong dilempar, setelah ditarik ke atas pun masih tetap kosong, Saya merasa gagal bertahan hidup.

“Gini caranya, embernya usahakan tegak di permukaan air, terus disentak deh
talinya, jadi embernya langsung miring dan airnya masuk sendiri.”akhirnya bang Mochtar mengajari kami.

Continue reading “Terdampar di Mentawai – Part 3”