Pembobol Bagasi yang lagi ngetrend
Belakangan ini tiba-tiba saja media dihebohkan dengan berita banyaknya pembobol bagasi yang juga oknum petugas bandara. Korbannya beragam dari hanya kehilangan barang remeh temeh hingga uang tunai jutaan rupiah.
Terlepas dari siapa yang herus bertanggung jawab dan siapa yang harus disalahkan, kita sebagai traveler yang notabene adalah korban nggak mungkin menunda trip hanya karena tidak ingin kehilangan barang di bagasi.
Saya pribadi sempat tiga kali mengalami hal serupa. Koper yang saya bawa dibuka dan mereka mengambil barang yang ada didalamnya. Kebetulan pada kasus saya, barang yang raib tidak seberapa harganya. Tapi tetap bikin dongkol setengah mati.
Tapi itu tadi, saya nggak mungkin mengurungkan niat ber-traveling sementara melakukan perjalanan udara sudah menjadi bagian dari pekerjaan.
Berikut tips yang mungkin berguna untuk menghindari para pembobol bagasi ini.
1. Pisahkan barang berharga.
Uang, kamera, laptop, earphone, kacamata, tab dll yang sekiranya mudah diambil maupun dijual kembali, ada baiknya kita bawa ke cabin. Pastikan hand carry kita memiliki ukuran yang pas untuk cabin pesawat.
2. Cable ties
Mungkin banyak yang beranggapan gembok lebih aman daripada cable ties. Tentu saja. Tapi gembokpun tidak menjamin kemanan. Mereka sudah ngulik cara membuka berbagai macam gembok. Saya lebih suka pakai cable ties. Bukan karena lebih aman, hanya sekedar memberi batas teritori, dan kalaupun sampai dibuka, begitu bagasi sudah ditangan kita dengan segera bisa kita cek apakah cable ties masih terpasang atau tidak, sehingga kita bisa langsung melapor pleus mengomel panjang pendek 🙂
3. Wrapping atau hard case
Ada barang-barang berharga yang mau nggak mau harus masuk bagasi. Kalau dalam dalam kasus saya karena kerap melakukan trip untuk syuting Wet Traveler, maka bawannya suka nggak kira-kira. Drone, housing underwater yang segede anak sapi, papan surfing, dive gear. Barang-barang tersebut sangat bernilai, karena tanpa mereka mustahil saya bisa memproduksi video dengan masksimal. Tapi ya itu tadi, kan nggak mungkin dibawa ke cabin kalau nggak mau diprotes satu pesawat. Nah tas drone bisa diwrapping (bungkus plastik), paling nggak yang mau iseng males duluan. Bahkan saya pernah wrapping surfbag yang gede itu, meskipun sekarang-sekarang ini paling di-cable ties aja.
Nah housing kamera biasanya disimpan di hard case yang digembok. Semoga mereka berpendapat barang-barang ini susah untuk dijual kembali, dibanding kacamata atau laptop.
Oya, satu lagi nih : pocket-pocket yang terdapat di body tas sebaiknya semua di cable ties! Lebih seram tasmu dimasukkan sesuatu daripada barang yang diambil. Dituduh melakukan atau membawa barang terlarang itu pastinya apes banget ( mari sama-sama kita ketok kayu.. amit2!)
Demikian tips-tips sederhana, kalau ada yang mau menambahkan silakan loh di comment. Oya, dan untuk mengharapkan kasus ini hilang sepenuhnya dalam waktu dekat, yaaa siap-siap aja kecewa, wong yang protes taxi liar di bandara aja yang jelas-jelas terlihat nggak pernah ditanggapi. Yang penting bagaimana kita mengantisipasi aja :))
Happy traveling

Kak kalo drone di bawa ke kabin boleh nggak?
Boleh, kami selalu bawa ke kabin
ka, kalo bawa board pernah masalah ga? soalnya terakhir masukin bagasi foam nya jadi kaya cekung cekung gt padahal sebelumnya ga ada. 🙁
Pernah sih, pernah sempat ampe ding retak gitu railnya. Tapi jarang sih. Untung2an
Kalau soal antisipasi selama ini mungkin cara kita berjaga-jaga sudah sama kak, bahkan boleh dibilang secara umum aku lebih banyak nyimpen baju dan toiletries aja ke dalam bagasi. Barang-barang berharga semua diringkas masuk ke kabin.
Tapi yang sangat ingin aku garisbawahi dan selama ini kurang terpikirkan adalah bagian yang ini: ” pocket-pocket yang terdapat di body tas sebaiknya semua di cable ties! Lebih seram tasmu dimasukkan sesuatu daripada barang yang diambil. Dituduh melakukan atau membawa barang terlarang itu pastinya apes banget” … Duh amit-amiiiiiiiit jangan sampai banget deh. Ini urusannya bakal lebih panjang dan melelahkan daripada tas yang dibongkar dan kehilangan barang di bandara.
Thanks remindernya kak. Bermanfaat banget ini.