Diving with Whaleshark and Manta Ray at Derawan

Whaleshark dan Manta Ray. Keduanya indah. Keduanya punya size yang bisa membuat rahang drop beberapa centi.

All pic below by : Pinneng

Manta Ray

Manta Rays, hewan menakjubkan yang menguasai lautan, bukan saja karena wujudnya yang indah bagaikan pesawat tempur di film fiksi, tapi juga ternyata mempunyai volume otak yang paling besar diantara ikan-ikan yang lain. Hal ini membuat Manta menjadi hewan yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi, dan mereka sangat bersahabat dalam hal berinteraksi dengan para divers atau snorkelers.

mantaray-2

Termasuk dalam family Mobulidae, terdapat sebelas species manta yang mengkonsumsi plankgton. Terbagi dalam dua genera, Mobula dan Manta yang terbagi lagi ke dalam dua genus, Manta birostri ( yang hidup di lautan lepas ) dan Manta Alfredi ( yang hidup tidak jauh dari karang ). Berkerabat dekat dengan hiu dan rays, serta fakta bahwa mereka adalah ikan maka mereka bernapas dengan insang. Manta harus tetap bergerak untuk memberi pasokan oksigen pada insangnya.

Tempat favorit mereka adalah kepulauan tropis, gugusan karang, teluk dan atol, dengan waktu-waktu khusus dimana mereka akan mengunjungi cleaning station untuk dibersihkan. Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki spot manta, seperti juga Republik of Maldives, Mexico dan Sri Lanka. Beberapa lokasi dimana Manta dapat ditemukan seperti di kepulauan Komodo dan juga di Nusa Penida. Keberadaan mereka memberikan subangsih yang tidak sedikit pada insutri pariwisata, karena penyelaman manta banyak diminati oleh para turis.

mantaray-3

Sayangnya beberapa tahun belakangan, jumlah tangkapan manta meningkat secara signifikan. Kalau sebelumnya mereka tertangkap by catch oleh para nelayan, kini mereka diburu karena mitos tentang insang manta yang berkhasiat, khususnya pada pengobatan Cina.

Sekali tersangkut pada kail, manta dapat dipastikan akan mati karena ketidakmampuannya untuk berenang mundur, sehingga tidak dapat melepas kail dengan bergerak ke arah yang berlawanan. Dengan keterbatasan ruang gerak akibat kail tersebut, insang manta tidak mendapat pasokan oksigen, yang mengakibatkan manta mati secara perlahan.

Mengingat usia kematangannya yang cukup lambat ( pada usia 15-20 tahun ) serta jarak reproduksi Manta betina yang cukup jauh ( sekitar 2-5 tahun sekali) membuat populasi mereka tidak dapat pulih dengan cepat akibat tangkapan yang berlebihan.

mantaray

Di Derawan sendiri mereka dapat dengan mudah ditemukan di sekitar pulau Sangalaki saat air surut. Resikonya memang kita harus siap berhadapan dengan arus. Tapi rasa senang saat dapat berdekatan dengan mereka bisa menutupi kaki lelah karena bertahan di arus ☺

Whaleshark

whaleshark_1-5

Salah satu impian gw adalah berenang atau diving bersama Whaleshark. Bentuknya yang besar tapi sifatnya yang baik dan lamban menjadikannya mendapat nama local : Hiu Bodo. Kelambatan gerakannya diakibatkan mereka merupakan filter feeding shark, atau menampung makanannya dengan cara memfilter plankton dan ikan-ikan super kecil yang lewat di depan mulutnya. Termasuk dalam family Rhinocodontidae, Whaleshark dewasa dapat mencapai ukuran hingga 12.5 meter dengan berat sekitar 21.5 ton serta memiliki lebar mulut 1,5 meter.

whaleshark_1-2

Rumah mereka berada di laut lepas dan merupakan pecinta air hangat ( kabar baik buat gw yang gampang kedinginan). Biasanya dengan senang hati mereka akan berkunjung ke Bagan (rumah nelayan apung di tengah laut) untuk melihat apakah ada ikan-ikan kecil yang bisa dimakan. Nelayan pun menyadari mereka tidak merugikan dan seringkali diberi makan agar berkunjung secara berkala, terutama saat bulan baru. Mereka bahkan mendatangkan keuntungan berkesinambungan bagi para nelayan dengan banyaknya permintaan wisata selam bersama Whaleshark.

whaleshark_1-4

Di Indonesia wilayah yang terkenal dengan wisata Whalesharknya adalah Nabire di Papua. Belakangan ini Talisayan mulai memperkenalkan potensinya yang satu ini. Kami berangkat dari Fisheries eco resort pada pukul 3.30 subuh, saat hujan pula. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam. Keberadaan Whaleshark telah dikonfirmasi sebelum oleh nelayan Bagan. Setelah bertanya pada beberapa bagan, akhirnya kami bertemu mereka!

Telah menunggu dengan sabar dua ekor Whaleshark yang sedang diberi makan ikan oleh para nelayan. Yup, kami membeli ikan-ikan itu agar mereka dapat terus diberi makan saat kami diving bersama mereka nanti. Keduanya berputar-putar sembari sesekali membuka mulutnya disamping bagan.

whaleshark_1
Can you spot me?

Ketika pertama kali gw melihat mereka, rasa takut tetap ada. Bagaimana tidak, ukurannya bahkan lebih besar dari speedboat yang kami tumpangi. Namun beberapa nelayan yang berenang-renang dengan santai di samping mereka sukses menyingkirkan rasa takut yang digantikan dengan ketidaksabaran untuk segera menyusul.

whaleshark_1-6

Besarnya ukuran Whaleshark ini berlawanan dengan keramahannya. Meskipun begitu kita tetap harus menjaga jarak kurang lebih 3 meter dari mereka, dengan pertimbangan agar kita tidak menyakiti mereka meskipun tebal kulit mereka 10 cm.

Gimana, berniat berenang atau diving bersama Whaleshark dan Manta Ray?

Location

 

7 Replies to “Diving with Whaleshark and Manta Ray at Derawan”

  1. Ah you’re so lucky. Sepanjang pengalaman diving belum pernah ketemu dua mahluk raksasa ini. Tapi untuk whaleshark pernah lihat beberapa kali sedang mencari makan di buritan tanker tempat kerja di Anambas. Sayangnya cuma dari jauh, belum sempat nyelam bareng.

    Enaknya ngetrip bareng fotografer underwater kondang macam Pinneng itu begini ya kak. Bisa punya koleksi foto main air bareng macam-macam ikan 🙂

    1. Hehehe, dah lamaaaa emang pengen bgt berenang ama whaleshark. Tadinya mikir harus ke Nabire, makanya seneng bgt pas di Derawan ada. Iyaaaa, seneng bgt dapet partner Pinneng, jadi bisa berkarya bareng 😊😊😊

Leave a Reply