Diving Lembata

lembata_15

Saya menebarkan pandangan di pelabuhan. Hanya tampak beberapa kapal kayu bersandar malas. Sekelompok pemuda tampak duduk-duduk di salah satu kapal tersebut. Tampak Pinneng sedang berusaha menaiki salah satu kapal yang akan kami pakai diving nanti. Ia mengecek semua persiapannya.

Kami memang sedang survey di Lembata. Nama yang eksotis ya.

Pulau ini memang eksotis seperti namanya. Letaknya bersebelahan dengan Alor, tetangganya yang telah lebih dulu meroket dengan site-site diving yang luar biasa. Alor sudah kami angkat menjadi buku tahun lalu. Sekarang giliran Lembata.

Beruntunglah daerah-daerah yang memiliki potensi wisata. Mereka bisa menjadi sumber devisa berkesinambungan jika dikelola dengan baik. Tak heran Lembata juga berpikir demikian. Maka tim Wet Traveler bareng Nadine Chandrawinata kali ini kebagian tugas untuk melakukan pemetaan site-site diving yang ada menjelang diadakannya event underwater photography tahunan di NTT.

DCIM102GOPRO
Tim survey : Pinneng, saya dan Nadine

Lima bulan kemudian event terlaksana. 5 underwater photographer ( Dewi Wilaisono, Malinda Wilaisono, Edward Suhadi, Ferry Rusli, Yuriko Chikuyama), travel blogger (Marischka Prudence), sketcher (Anto Motulz), food antropolog (Rahung Nasution), team leader Muljadi Pinneng Sulungbudi, ketua regu Christie Wagner saya sendiri. Kami mengcapture keindahan Lembata.

Well, demikian sekilas alasan kenapa kami ada di pulau eksotis ini. Selanjutnya ini 5 alasan kenapa kamu juga harus berkunjung ke Lembata :

  1. Hewan-hewan laut yang polos.

Mereka beneran polos! Pada satu lokasi penyelaman saat kami melakukan check dive ( Pertamina Pier) dengan berburu macro, kami menemukan lautan Skeleton shrimp bergelimpangan dimana-mana. Saking banyaknya mereka, sampai bisa terinjak atau tertiban siku dan lutut kita saat kita mendarat di dasar laut yang berpasir. Nggak heran kalau Skeleton Shrimp ini mejadi cover buku Lembata Underwater. Seekor sotong ngantuk juga berkali-kali menjadi objek foto kami karena kemalasannya berpindah tempat.

lembata_1lembata_3lembata_10

Pic by Pinneng and Yuriko Chikuyama

  1. Hamparan batik di dasar laut.

Pada salah satu lokasi penyelaman yang kami temukan saat hari telah menjelang senja, kami menemukan hamparan karang berbentuk plat berwarna ungu atau hjau yang berkoloni sehingga menimbulkan kesan motif yang menarik. Kalau menurut saya sih, motifnya mengingatkan pada motif batik mega mendung.

lembata_19
pic by Edward Suhadi
  1. Nice wide angle

Kalau diatas lebih banyak membahas macro atau site penyelaman untuk mecari binatang-binatang kecil, maka bagi pecinta warna warni karang dan pemandangan bawah laut juga bisa terpuaskan.Terutama untuk site penyelaman di bagian dalam teluk Nuhanera, kondisi karang cenderung lebih subur, meskipun juga lebih berarus

lembata_6
pic by Ferry Rusli

pic by Pinneng

 

  1. Bukit Cinta dan Bukit Doa

Tidak hanya pemandangan bawah laut, bagian atasnya pun luar biasa. Sebut saja Bukit Cinta yang bisa membuatmu benar-benar jatuh cinta. Saya sih beneran jatuh cinta pada pemandangannya yang luar biasa. Hamparan rerumputan kering berwarna kuning kecoklatan benar-benar memberikan kesan yang berbeda. Dari atas pula kita bisa melayangkan pemandangan ke pulau-pulau yang ada di sekitar Lembata.

Bukit Doa sendiri memiliki keunikan dengan ke-14 patung logam yang menggambarkan kesengsaraan Yesus menjelang disalib. Perjalanan yang disebut juga dengan Jalan Salib. Pada puncaknya terdapat patung Bunda Maria. Sayangnya pondasi dari patung ini sudah mulai rusak dan pecah-pecah.

lembata_7
pic by Motulz

lembata_18

lembata_9
pic by Motulz

 

  1. Batu Tara

Pulau yang terbentuk karena proses volcano ini disebut juga dengan pulau Komba. Terletak di sebelah utara Lembata, pulau ini dapat dicapai kurang lebih 2 jam menggunakan speed boat. Karena saat terbaik untuk menonton lahar yang keluar setiap 20 menit sekali ini adalah saat subuh sebelum matahari terbit, maka kami rela berangkat dari dermaga Lembata pukul 2.30 dinihari. Saya? Bawa bantal dong. Tapi perjuangan kami tidak sia-sia. Batu Tara sangat luar biasa. Cerita lengkapnya ada disini.

lembata_5
pic by Ferry Rusli

 

Note

Belum ada dive operator di Lembata, maka untuk menyelam harus menghubungi dive op di Larantuka sebagai lokasi yang terdekat :

Ile Mandiri Tour 

082169995348.
Email : [email protected]
Website : ilemandiritourandtravel.com

lembata_20.jpg
sketsa tulang paus dari Motulz

 

9 Replies to “Diving Lembata”

  1. Ah menarik banget nih, sudah lama punya niatan pengen diving di Indonesia Timur. Pernah baca tentang Lembata ini beberapa waktu yang lalu, kalau tidak salah juga tentang ekspedisi survey ini, dan kepikiran kalau mau nyobain diving di Lembata harus pakai dive operator apa. Dan beruntung banget dirimu share info tentang dive operatornya. Terimakasih banyak kak Gemala, ini bikin mupeng dan informatif banget. *langsung cek dive gears*

Leave a Reply