Biasanya kalau dapet jadwal penerbangan pertama berasa dihukum bangun subuh, tapi kali ini bahkan sebelum alarm bunyi juga udah loncat duluan. Masalahnya destinasi kali ini adalah ke Alor, yang namanya sudah saya dengar bertahun belakangan karena keseriusan bupatinya mengembangkan segi pariwisatanya, belum lagi ‘mitos’ di kalangan diver yang heboh dengan visibility nya.
Setelah transit di Kupang, penerbangan dilanjutkan ke Alor, dan dari atas saya bisa melihat garis pantainya yang tanpa pasir, kebanyakan tebing tebing, membuat saya membayangkan wall yang ada dibawahnya.
Mendarat di Bandara Mali, kami langsung disambut angkot super meriah dengan stiker stiker ‘mengigit’ serta sound system super heboh. Rata rata di bagian Timur ini memang seperti itu, semakin heboh semakin gaul 🙂 mengingatkan saya pada angkot di Manado juga…
![]() |
makin rame makin asoy 😀 |
Mas Dono, panggilan sayang buat Donovan yang jadi emak kita semua disana, udah menyiapkan segalanya, mulai dari penginapan sampai ke makanan besar dan kecil, serta semua trip diving selama di Alor.
Hari pertama meluncur kelaut, saya benar benar harus berusaha menjaga mimik muka, kampungannya jadi mendesak muncul kalau melihat pemandangan super bagus, maunya rahang terbuka terus… Memang susah untuk nggak kagum dengan apa yang terpapar di muka ini, lautan tenang di dalam teluk Kalabahi, dataran yang sayup sayup tertutup kabut pagi, matahari bersinar dengan cerahnya.. yang kau butuhkan adalah handuk alas berjemur dan sun block 🙂
![]() |
kabut pagi masih menggantung |
![]() |
cant ask for more.. |
![]() |
blue water, blue sky |
![]() |
Aiiih.. oom2 ini kok chating tapi seblah2an 😀 |
Ketika tiba saatnya kami semua bersiap di dive site pertama, terjadilah musibah yang membuat saya nggak bisa meneruskan kegiatan diving dan harus puas cuma bertemu mantri rumah sakit untuk menuntaskan 4Â jahitan di kepala, sakitnya nggak seberapa, tapi sedih karena batal divingnya jauh lebih perih daripada jahitan itu ( mulai dangdut mode on )
Rupanya dengan tidak bisanya saya nyelup ke air untuk sementara, memberikan kesempatan lain untuk menyambangi pasar lokal yang beken dengan jagung tembaknya ( mengingatkan pada kompor meleduknya Benyamin ). Biji jagung dimasukkan kedalam tempat besi yang berbentuk seperti meriam kecil, dipanaskan sampai pegas di belakangnya menunjukkan tekanan tertentu, karung disiapkan di depannya, setelah diputar terbuka tutupnya, meledaklah brodong jagung kedalamnya disertai bunyi mengejutkan. Mereka biasa menjualnya antara 1/2 kilo dan 1 kilo yang artinya.. banyak sekali buat menemani nonton dvd serial tv 3 season.
Selain itu Mama Mama dengan suara bersemangat menawarkan daun pepaya dan cabe kerdil super pedas, beberapa dagangan yang tidak lazim. Sayangnya bulan2 ini belum musim mangga kelapa, yang dari namanya aja kita bisa membayangkan ukuran buah mangga tersebut. Tapi memang saya kagum banget dengan semangat para ibu ibu yang jualan di pasar ini, mereka punnya power suara yang bisa menggetarkan hati 😉
Rupanya bukan Ibu2 saja yang bersemangat, penduduk lokalnya baik anak-anak maupun remajanya sangat spontan menyapa atau berekspresi, terasa saat saya menjelajah menyusuri garis pantai, panggilan mister ( seperti mengucapkan mister yang berarti penggaris ) sapaan khas yang nggak mengenal jenis kelamin, baik cowo atau cewe hajar dengan ‘mister’ semua 🙂
Urusan makanan, bagian favorit sepanjang masa, didominasi oleh ikan ikanan, ditemani sambal Lu’at yang membuatku megap megap kepedesan tapi nggak berhenti nambah terus sambelnya. Belum kopinya yang super hitam, serasa baru menadah oli yang sekian bulan nggak diganti, tapi rasanya nikmat..
walaupun saya harus menutup cerita tentang Alor disini, tapi tugas belum selesai, karena saya belum diving disana, saya harus balik lagi supaya bisa cerita lebih lengkap mengenai dive site yang berjumlah puluhan itu.. #kode ;))
![]() |
si hitam manis 🙂 |
![]() |
the whole crew.. berasa liliput, salah posisi -__- |
Salam jugaaa… semoga bermanfaat postingannya
btw bisa dilanjutkan ke ALor part dua di:
http://gemalahanafiah.blogspot.com/2012/08/al-in-alor-part.html
enjoy 🙂
Alor memang wajib dikunjungi untuk diving, cek deh ke lanjutannya di
http://gemalahanafiah.blogspot.com/2012/08/al-in-alor-part.html
enjoy 🙂
Komentar ini telah dihapus oleh penulis.
semoga sukaaa 🙂 thanks!!
Komentar ini telah dihapus oleh penulis.
will soon be diving there!
Keep it up, Mba Gemala.. I always read your blog anyway 🙂
Kunjungan perdana……….
Semangat terus pantang mundur….
BOIS beneran ni cewek……………
Sekalian kunjungan pertama gue ke blognya GEMALA HANAFIAH….
Salam blogwalking.
semangat trus….
Asyik asyikan di alor sedap juga… hehehe
nice blog sis, tadi gw liat di tv one. Makanya gw mampir nih.kunjungan pertama.hahaha
Pengalaman yang menyenangkan..:), pengen rasanya ikut trveling..:D